Sunday, November 23, 2008




Friends18.com - Flash Animation

JOURNEY TO THE CENTER OF THE EARTH



Saat melakukan ekspedisi ke Iceland, ilmuwan Trevor Anderson (Brendan Fraser), keponakannya Sean (John Hutcherson) dan pemandu mereka yang cantik, Hannah (Anita Briem), terperangkap di sebuah gua dimana jalan keluarnya hanya membawa mereka semakin dalam menuju inti Bumi. Menyusuri dunia yang belum pernah dikunjungi orang sebelumnya, trio penjelajah itu bertemu dengan makhluk-makhluk yang tidak terbayangkan – termasuk manusia pemakan tumbuhan, piranha terbang raksasa, burung bersinar dan dinosaurus dari masa lalu. Ternyata, akan ada ledakan vulkanik dan mereka harus menemukan jalan keluar dari perut bumi tersebut sebelum terlambat

Nikmati penjelajahannya dengan 3D – petualangan yang lebih seru ini dengan fasilitas 3D di Plaza Senayan XXI dan Studio XXI Plaza Indonesia


Jenis Film :
Adventure
Produser :
Brendan Fraser, Mark Mcnair
Produksi :
New Line Cinema and Walden Media
Durasi :
93 Min

Cast & Crew

Pemain :
Brendan Fraser
Josh Hutcherson
Anita Breim
Seth Meyers
Sutradara :
Eric Brevig
Penulis :
Michael Weiss
Jennifer Flackett
Mark Levin

Siap Menanam atau Mengimpor?

TANAMAN produk bioteknologi telah beberapa diperdagangkan di berbagai negara. Tanaman hasil rekayasa genetika tersebut menyerupai tanaman asalnya, tetapi memiliki sifat-sifat tertentu yang menyebabkan tanaman tersebut lebih baik. Tanaman tersebut memberikan keuntungan bagi petani dan konsumen. Petani memperoleh hasil yang lebih tinggi dan peningkatan keleluasaan dalam pengelolaan tanaman, sedangkan konsumen memperoleh hasil yang lebih menyehatkan, antara lain tanaman yang ditanam dengan penggunaan pestisida lebih sedikit dan atau kandungan nutrisi yang lebih menyehatkan.

Tanaman produk bioteknologi yang telah disetujui untuk pangan merupakan tanaman yang dimodifikasi untuk memiliki sifat-sifat seperti ketahanan terhadap penyakit, ketahanan terhadap herbisida, perubahan kandungan nutrisi, dan peningkatan daya simpan.

Kedelai biotek

Kedelai merupakan tanaman penghasil minyak yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Bijinya mengandung asam amino esensial lebih tinggi dibanding dengan daging, sehingga merupakan tanaman pangan yang sangat penting saat ini.

Kedelai toleren herbisida, varietas kedelai toleran herbisida mengandung gen yang memberikan ketahanan terhadap satu atau dua herbisida berspektrum luas, yang ramah lingkungan. Tanaman kedelai hasil modifikasi genetika ini memberikan pengendalian gulma lebih baik dan mengurangi kerusakan tanaman. Selain itu juga meningkatkan efisiensi budi daya dengan optimalisasi hasil melalui pemanfaatan lahan yang efisien, menghemat waktu tanam, dan peningkatan keleluasaan pergiliran tanaman. Penggunaan tanaman kedelai ini juga mendorong adopsi sistem tanam tanpa oleh tanah (TOT), yang merupakan bagian penting dari konservasi lahan.

Varietas kedelai hasil modifikasi genetika tersebut sama seperti varietas kedelai lainnya dalam hal kandungan nutrisi dan komposisinya maupun cara pemrosesannya menjadi pangan dan pakan. Kedelai biotek telah disetujui untuk digunakan sebagai bahan pangan di negara Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Uni Eropa, Jepang, Korea, Meksiko, Belanda, Rusia, Switzerland, Uruguay, dan Amerika Serikat.

Tanaman hasil modifikasi genetika mengandung asam oleat yang tinggi, yang merupakan asam lemak tak jenuh tunggal. Menurut ahli gizi, lemak tak jenuh tunggal merupakan lemak yang lebih baik dibanding lemak jenuh yang terdapat pada sapi, babi, keju dan produk ternak lainnya. Minyak yang diproses dari tanaman kedelai ini sama seperti minyak kacang tanah dan minyak zaitun. Kandungan asam oleat pada kedelai umumnya 24 persen. Tetapi, kandungan asam oleat pada kedelai hasil modifikasi genetika ini melebihi 80 persen. Kedelai yang ditingkatkan kandungan asam oleatnya telah disetujui untuk digunakan sebagai bahan pangan di Kanada, Australia, dan Amerika Serikat.

Jagung biotek

Jagung merupakan salah satu dari tiga tanaman pangan utama. Jagung toleran herbisida, varietas jagung ini sama seperti tanaman kedelai toleran herbisida. Memungkinkan petani mendapatkan keleluasaan dalam menggunakan herbisida tertentu untuk mengendalikan gulma yang merusak tanaman.

Jagung yang toleran terhadap herbisida ini telah telah disetujui untuk digunakan sebagai bahan pangan di negara Argentina, Australia, Kanada, Jepang, dan Amerika Serikat.

Jagung tahan hama, jagung yang dimodifikasi untuk tahan hama mampu menghasilkan protein insektisida yang biasa dihasilkan oleh mikroba tanah yang terdapat di alam (Bt), yang memberikan perlindungan tanaman jagung sepanjang musim dari hama penggerek jagung. Protein Bt telah lama digunakan secara aman sebagai agensia pengendali hama lebih dari 40 tahun.

Ini berarti petani tidak perlu lagi menyemprotkan insektisida untuk melindungi tanaman jagung dari hama yang dapat merusak tanaman dan menyebabkan kehilangan hasil. Jagung Bt juga mengurangi kontaminasi toksin yang dihasilkan oleh serangan jamur pada biji yang rusak. Jagung Bt telah disetujui untuk digunakan sebagai bahan pangan di negara Argentina, Australia, Kanada, Denmark, Eropa, Jepang, Belanda, Afrika Selatan, Switzerland, Inggris, dan Amerika Serikat.

Monday, November 17, 2008

Musik mempunyai peran yang sangat penting

Belum banyak diketahui bahwa kegiatan seni berdampak positif bagi perkembangan mental dan fisik siswa. Kelompok ilmuwan neurophsychology menemukan peta kemampuan otak manusia, bahwa otak manusia terdiri atas dua belahan yaitu belahan kiri dan belahan kanan. Masing-masing belahan ini berinteraksi, secara umum belahan otak kiri mengatur kemampuan logika, rasional dan analitis, sedangkan belahan otak kanan mengatur fungsi intuisi, persepsi, kreativitas, spasial, dan emosi. Berdasarkan hal ini dapat diketahui bahwa setiap orang memiliki kapasitas untuk berkesenian melalui pengaturan oleh belahan otak kanan. Selain itu, Howard Gardner menemukan multi kecerdasan (multiple intelligences) yang meliputi kecerdasan linguistic, matematik, spasial, kinesterik, musik, antar pribadi, interpribadi, naturan dan spiritual. Berdasar temuan ini diketahui bahwa setiap orang memiliki potensi kecerdasan masing-masing, seseorang dapat menonjol pada suatu kecerdasan, dua kecerdasan atau lebih. Dari sembilan potensi kecerdasan manusia tersebut, tiga diantaranya menyangkut kecerdasan yang berhubungan dengan seni, yaitu kecerdasan spasial untuk seni rupa, kecerdasan kinestetik untuk seni yang menggunakan media gerak, dan kecerdasan musikal dibentuk melalui kegiatan seni musik.

Lowenfeld dalam bidang seni melakukan penelitian kurang lebih selama dua puluh tahun pada bidang seni rupa anak, akhirnya ia dapat menyimpulkan bahwa kegiatan seni rupa anak memberikan positif pada pribadi anak, antara lain perkebangan emosi, intelektual, persepsi, sosial, estetik, kreatif dan fisik. Serta ia dapat mengklasifkasikan periodesasi bentuk seni rupa sesuai dengan perkembangan usia anak, jelasnya usia anak bertambah kemampuan seni rupanya berubah. Bukti-bukti nyata lainnya juga mengutarakan bahwa seni memiliki hubngan positif dengan perkembangan kecerdasan manusia. Hal ini dikemukakan oleh hasil penelitian yang dilakukan di Amerika, bahwa mahasiswa yang belajar musik nilai matematiknya lebih tinggi disbanding dengan mahasiswa yang tidak belajar musik. Berdasarkan kenyataan tersebut, kegiatan seni senyatanya mengandung beberapa hal yang sangat positif bagi perkembangan siswa di antaranya adalah menyangkut masalah kepekaan estetik dan kreativitas, selanjutnya berkembang menjadi kemampuan untuk berempati dan menghargai hasil-hasil kebudayaan manusia terutama dalam bentuk karya seni. Selain itu pelajaran seni dapat pula saling mendukung dan bekerjasama dengan pelajaran lainnya, pelajaran seni rupa seperti menggambar misalnya, dapat mendukung pelajaran sejarah, matematik, ilmu pengetahuan alam, dan bahasa. Untuk itu dibutuhkan guru yang aktif dan kreatif.

Jazz is a modern music

Munculnya imej bagi jazz yang kurang menguntungkan ini berpangkal pada sebuah pengertian yang dominan bahwa fungsi utama musik adalah untuk menghibur dan memberikan kepuasan kepada khalayak, dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Adanya perkembangan teknologi, yaitu munculnya alat perekam suara pada akhir abad –19 telah mengakibatkan pergeseran besar dalam seni musik dunia : jika pada awalnya musik merupakan ekspresi murni perasaan manusia maka kini musik menjadi produk industri rekaman dan komoditas dagang. Kapitalisme industri musik juga telah menggeser musik-musik lama yang menunjukkan identitas kultural masing-masing etnis / bangsa di dunia, dan sebagai gantinya muncullah jenis musik baru yang mengatasi dan meluruhkan perbedaan-perbedaan kultural yang ada, yaitu apa yang disebut “musik populer”. Tanpa mengesampingkan kreativitas dari musisi pop (hanya sebagian kecil musisi pop memiliki kreativitas orisinal !), sesungguhnya tidak sedikit komposisi pop merupakan bentuk-bentuk yang terstandarisasi atau reproduksi dari trend-trend sesaat, dan fenomena ini cenderung berlangsung secara global.

Dalam hal ini patut diperhatikan bahwa musik jazz muncul sebagai peralihan dari musik “tradisional” menuju musik “populer”. Pada awal perkembangannya, jazz dapat diketegorikan sebagai sebuah contoh musik tradisi, dimana musik ini sangat mewakili ekspresi dan kultur masyarakat kulit hitam di Amerika Serikat. Sebagai musik yang mewakili sebuah masyarakat yang terdiskriminasi, maka perkembangan jenis musik ini juga akan mengalami nasib kurang lebih sama. Timbulnya aliran swing pada dekade 1930-an membawa perubahan penting dalam cara orang memandang musik ini, yang akhirnya berpengaruh pada pengkategorian posisi jazz di antara berbagai musik lain. Era swing ditandai dengan munculnya jazz band dengan jumlah pemain yang besar (big band), yang dapat dilihat sebagai sebuah bentuk orkestrasi ala Eropa yang diaplikasikan dalam jazz, walaupun tetap mempertahankan ciri-ciri pokoknya, seperti improvisasi, sinkopasi dan blue note (nada yang merendah pada not ketiga dan ketujuh, merupakan ciri khas musik blues dan jazz). Dengan perkembangan tersebut, jazz tidak lagi dianggap musik “barbar” karena identik dengan orang kulit hitam. Pada masa itu, jazz bahkan telah menjadi musik populer, dengan irama swing-nya yang cocok untuk berdansa, dan pada masa itu pula jazz mulai menyebar ke belahan dunia lain seperti Eropa ataupun Asia. Tidak sedikit komposisi-komposisi jazz dari musisi handal semacam George Gershwin, Cole Porter atau Duke Ellington diangkat menjadi soundtrack film, dan komposisi-komposisi tersebut sebenarnya merupakan lagu pop pada zamannya.

Perkembangan jazz yang semakin mengarah pada musik hiburan tersebut menimbulkan reaksi di kalangan musisi jazz kulit hitam. Beberapa diantaranya seperti Charlie Parker dan Dizzy Gillespie lantas memperkenalkan bebop, sebuah style baru dalam jazz pada sekitar akhir dekade 1940-an. Kemunculan bebop ini sering disebut sebagai revolusi dalam musik jazz, karena konon para eksponennya memiliki sebuah spirit baru yang bertujuan mengembalikan jazz pada hakikatnya sebagai musik “seni” khas kaum negro. Aliran baru ini ditandai dengan berkembangnya formasi band / combo secara lebih minimalis dengan konsekuensi semakin luasnya ruang bagi improvisasi solo masing-masing pemain. Disamping gaya swing dengan formasi big band-nya, bebop dan beberapa variasi yang muncul kemudian (hard bop, cool jazz, dan sebagainya) menjadi aliran utama (mainstream) dan pusat dari perkembangan jazz dunia hingga masa kini.
Semenjak “revolusi” bebop, jazz agaknya cenderung berkembang menjadi sebuah genre yang lebih eksklusif daripada sebelumnya dan makin tampak terpisah dari berbagai jenis musik lain. Memang, jazz kemudian benar-benar berkembang menjadi sebuah musik “seni” dengan tingkat kesulitan tinggi sebagaimana halnya musik klasik. Pada masa-masa sekarang ini akan lebih banyak dijumpai musisi jazz jebolan sekolah-sekolah musik, walaupun kenyataannya para dedengkot awal jazz hampir semuanya belajar bermusik secara otodidak. Sebagai sebuah genre musik yang makin membutuhkan keseriusan, maka tidak mengherankan apabila jazz mulai agak dijauhi khalayak. Apalagi pada saat itu, trend rock’n roll makin merajai blantika musik populer dunia. Jika pada tahun 1940-an, jazz dapat dijumpai pada komunitas tempat hiburan umum dan pesta-pesta dansa, sejak sekitar tahun 1950 dan selanjutnya akan terasa “bergeser” menuju komunitas intelektual dan akademisi, dimana mereka semakin cenderung memperlakukan musik ini seakan sebuah “disiplin ilmu” tersendiri. Jika ditelaah lebih lanjut, adanya revolusi bebop setidaknya membawa beberapa dampak positif : Pertama, di tengah iklim rasialisme yang masih kuat hingga tahun 1960-an (ingat kasus tertembaknya Martin Luther King, pejuang kulit hitam AS pada tahun 1968 !), jazz mulai dikategorikan sebagai bagian dari “budaya tinggi”, disaat musik rock yang diangkat kaum kulit putih justru lebih menjadi bagian dari “budaya massa”. Kedua, dengan sedikit melepaskan diri dari bentuk orkestrasi ala swing akan memungkinkan para musisi jazz melakukan eksplorasi-eksplorasi baru dengan mengadaptasikan unsur dari musik-musik yang dianggap dapat memperkaya jazz. Tanpa bebop, mungkin tidak akan pernah ada jazz fusion, avant garde atau world music yang mengeksplorasi musik-musik etnis dari berbagai belahan dunia.

Pada masa-masa belakangan, semakin tampak bahwa musik jazz senantiasa kontradiktif dengan musik populer (rock dan pop), dimana jika seseorang menjadi penggemar salah satu jenis musik ini biasanya akan menolak yang lainnya. Yang kurang diketahui umum adalah bahwa kedua jenis musik tersebut memiliki hubungan satu sama lain yang saling mempengaruhi. Bukankah jazz maupun rock tumbuh dari akar yang sama, yakni blues ? Mungkin tidak banyak orang yang tahu bahwa lagu-lagu The Beatles telah banyak dibawakan oleh para musisi jazz sebagai lagu standar. Atau bahwa Sting, pentolan grup New Wave era 80-an, The Police, adalah juga seorang musisi jazz yang handal. Akibat interaksi antara jazz dan musik-musik hiburan terbukti telah melahirkan berbagai sintesis baru yang memperkaya nuansa baik dalam jazz maupun rock. Bagi para musisi pop atau rock yang mengadopsi elemen jazz akan memberi mereka suatu nilai lebih karena dengan demikian akan dianggap lebih bermutu, sementara sebaliknya bagi kalangan musisi jazz, dengan mengadopsi unsur musik populer akan menyebabkan karya mereka lebih memiliki daya jual.

Munculnya berbagai bentuk sintesis antara jazz dan musik hiburan ini sering menjadi bahan perdebatan di kalangan kritikus musik, mengenai pengkategorian yang menjadi semakin kabur karenanya. Sejak sekitar tahun 1980-an, berbagai aliran baru ini diberi nama Adult Contemporary (AC), agaknya untuk menunjukkan bahwa musik ini ditujukan untuk kalangan usia tertentu yang dianggap telah “dewasa”, biasanya usia 30 tahun ke atas.. Musik-musik yang dapat dikategorikan sebagai AC ini meliputi :

  1. Fusion, yang lahir sekitar akhir dekade 1960-an, ketika Miles Davis, seorang eksponen bebop dan cool jazz mempopulerkan sebuah varian baru jazz dengan mengadopsi unsur rock dan soul / R&B. Kepeloporan Miles dilanjutkan oleh musisi-musisi generasi di bawahnya. Salah seorang yang paling sukses adalah Chick Corea dimana ia mempopulerkan penggunaan instrumen elektronis dalam jazz, sehingga fusion kemudian hampir tidak dapat dilepaskan dari ciri (elektronis) tersebut. Pada awalnya, fusion masih cukup sarat dengan improvisasi jazz, akan tetapi kemudian semakin mengarah pada pop dengan jenis komposisi yang disederhanakan untuk lebih menarik selera pasar. Jenis terakhir ini kemudian lebih populer dengan istilah smooth jazz atau terkadang disebut pula contemporary jazz.
  2. Jazzy”, yang berarti “agak-agak ngejazz” atau “sedikit bernuansa jazz”. Umumnya istilah ini dipergunakan untuk menyebut musik populer yang mengadopsi unsur jazz, umumnya pada progresi chord (yang mewakili unsur “blue note”) maupun irama (rhythm) yang sering dipergunakan dalam jazz misalnya swing, soul, bossanova dan sebagainya. Beberapa pengusung awal jazzy antara lain kelompok Blood, Sweat & Tears (BS&T) dan Chicago sekitar tahun 1968. Artis-artis jazzy memiliki latar belakang beraneka ragam. Ada sebagian artis/musisi yang memang memilih jazzy sebagai konsep musiknya, ada pula yang menjadi “jazzy” hanya karena kolaborasinya dengan musisi-musisi jazz. Dengan demikian, warna musiknya akan beraneka ragam. Salah satu varian yang paling populer belakangan ini adalah acid jazz, dimana aliran musik baru ini konon merupakan hasil “ulah” para DJ (disc jockey) dalam menciptakan suatu jenis musik dance dengan memasukkan unsur jazz, soul, hip hop, dan funk dalam satu komposisi/lagu. Acid jazz yang dibawakan oleh grup seperti Brand New Heavies dan Incognito, dengan beat-nya yang dinamis ini dengan segera memperoleh sambutan dari kalangan pendengar yang lebih muda.

FISIKA ITU INDAH

Suatu judul yang dapat dianggap spektakuler, karena selama ini mata pelajaran fisika merupakan momok bagi setiap pelajar. Mungkinkah momok itu indah ? dengan yakin seorang tokoh fisika bernama Paul Dirac yang berlatar belakang pendidikan jurusan teknik ini menyatakan bahwa : fisika itu indah bukan hanya konsepnya tetapi juga penulisan rumus-rumusnya. Hal ini ia tuangkan dalam suatu persamaan yang melukiskan gerak partikel secara relativistik yang dikenal dengan nama persamaan Dirac. Persamaan ini sangat sederhana karena dapat dituliskan hanya dengan 3 huruf saja : p = m dengan m adalah massa partikel yang komponen energi dan momentumnya dituliskan dalam bentuk vektor dimensi-empat dikalikan dengan suatu matrik yang sering disebut dengan matrik Dirac, p (catatan : rumus di atas ditulis dalam Natural Unit, yaitu suatu sistem satuan dengan besar kecepatan cahaya sama dengan satu). Berkat perumusan persamaan inilah, Paul Dirac meraih Nobel Fisika pada tahun 1933

Dari persamaan ini dilahirkan suatu konsep positron yaitu elektron yang bermuatan positif dan sering disebut anti elektron. Konsep elektron anti-elektron ini kemudian dikembangkan lebih umum lagi yaitu menjadi konsep partikel anti-partikel yang merupakan salah satu dasar dari teknologi semikonduktor. Persamaan gelombang Schrodinger yaitu suatu persamaan gelombang dalam mekanika kuantum yang mempunyai pengaruh sangat besar dalam perkembangan teknologi canggih akhir-akhir ini, diturunkan dari persamaan dirac. Benar-benar fantastis, dari persamaan dirac yang sederhana itu menghasilkan suatu perkembangan teknologi yang begitu cepat.

Banyak sekali keindahan fisika yang dapat kita lihat, mulai dari zaman Galileo, Newton sampai sekarang ini. Melalui konsep sederhana tentang kekekalan momentum dan energi kita dapat menerangkan banyak sekali fenomena alam misalnya gerakan planet-planet, peristiwa tumbukan dsb. Dari rumus gaya tarik antar planet yaitu : terlihat sangat istimewa terletak pada suku r2. Mengapa harus r2 bukannya r2, r3 atau r1, dst ? Menurut penelitian tebaru, dengan nilai tepat pada r2 diperoleh ketelitian mencapai 11 angka. Bukan main ?..!!!!

Pada abad ke 18 telah dikenal konsep 3 buah gaya yaitu gaya listrik, gaya magnet dan gaya gravitasi. Kita akan semakin melihat betapa indahnya fisika pada proses terciptanya konsep penyatuan gaya. Dimulai dari Oersted pada tahun 1820 yang menemukan bahwa listrik mempunyai hubungan yang erat dengan magnet. Hal ini diperjelas dengan rumus yang diciptakan oleh Maxwell dikenal sebagai Hukum Maxwell. Penemuan Maxwell ini membuktikan bahwa sebenarnya gaya listrik dan gaya magnet itu merupakan manifestasi dari suatu gaya yaitu gaya elektromagnet. Kunci rahasia dari terpisahnya gaya elektromagnet menjadi gaya listrik dan gaya magnet adalah terletak pada gerakan yang dipercepat. Perumusan Maxwell tersebut membuat para fisikawan berpikir pada suatu konsep bahwa kemungkinan di alam semesta ini sebenarnya merupakan manifestasi dari sebuah gaya saja. Saat ini dikenal empat buah gaya yang merupakan gaya fundamental yang mengatur alam semesta ini yaitu : Gaya gravitasi, gaya elektromagnet, gaya lemah (weak force) dan gaya kuat (strong force).

Para ahli fisika telah berhasil menyatukan gaya elektromagnet dengan gaya lemah yang dinamakan dengan gaya elektrolemah (electroweak force). Saat ini mereka sedang memikirkan tentang penyatuan gaya elektrolemah ini dengan gaya kuat dengan teori yang dinamakan Grand Unification Theory (GUT). Sayang sekali teori ini belum dapat dibuktikan kebenarannya dengan suatu eksperimen, karena memerlukan mesin pemercepat (accelerator) dengan energy yang sangat tinggi sekali. Dari pandangan yang menyatakan bahwa di alam ini dikontrol oleh satu gaya yang mempunyai bermacam-macam manifestasi seperti halnya sinar matahari yang mempunyai 7 warna pelangi, maka para fisikawan mencoba menggabungkan teori GUT dengan gaya gravitasi yang dinamakan Theory of Everyting. Ide konsep penyatuan gaya ini sungguh indah dan elegan, coba kita bayangkan biala alam semesta yang demikian kompleks ini ternayata diatur oleh satu gaya yang memiliki bermacam-macam manifestasi. Jalan kearah penyatuan semua gaya ini memang masih jauh, karena harus dibuktikan dulu bahwa teori GUT itu benar. Untuk pembuktian hal tersebut dibutuhkan pembanguan mesin raksasa yang memerlukan dana besar dan waktu yang cukup lama. Namun hal ini bukannya tidak mungkin. Kita tunggu saja hasilnya atau mungkin diantara kita akan ikut berperan serta.